Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mulai menjalankan aktivitas pendidikan vokasi industri bagi siswa dan guru sekolah menengah kejuruan (SMK). Program ini ditargetkan memperlihatkan akomodasi praktik kerja industri bagi 845 ribu siswa Sekolah Menengah kejuruan hingga tahun 2019.
Peluncuran aktivitas pendidikan vokasi industri berlangsung di pabrik ganjal kaki PT Dwi Prima Sentosa, Desa Sedati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Selasa (28/2/2017). Peluncuran aktivitas ini dihadiri Wapres Jusuf Kalla dan istri Mufidah Jusuf Kalla, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menperin Airlangga Hartarto, Gubernur Jatim Soekarwo, para walikota dan bupati di Jatim, para pimpinan perusahaan industri dan kepala SMK.
"Sekarang SDM industri sudah masuk katergori demand driven, undangan dari dunia perjuangan makin usang makin besar. Untuk itu diharapkan aktivitas strategis untuk memastikan industri Indonesia makin menyerap tenaga kerja," kata Airlangga.
Peluncuran aktivitas pendidikan vokasi industri berlangsung di pabrik ganjal kaki PT Dwi Prima Sentosa, Desa Sedati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Selasa (28/2/2017). Peluncuran aktivitas ini dihadiri Wapres Jusuf Kalla dan istri Mufidah Jusuf Kalla, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menperin Airlangga Hartarto, Gubernur Jatim Soekarwo, para walikota dan bupati di Jatim, para pimpinan perusahaan industri dan kepala SMK.
"Sekarang SDM industri sudah masuk katergori demand driven, undangan dari dunia perjuangan makin usang makin besar. Untuk itu diharapkan aktivitas strategis untuk memastikan industri Indonesia makin menyerap tenaga kerja," kata Airlangga.
Wapres JK tinjau pendidikan vokasi di Jawa Timur Foto: Enggran Eko Budianto |
Oleh alasannya yakni itu, lanjut Airlangga, Kemenperin meluncurkan aktivitas pendidikan vokasi industri. Menurut dia, aktivitas ini merupakan implementasi Inpres No 9 Tahun 2016 ihwal revitalisasi Sekolah Menengah kejuruan dalam menungkatkan kualitas dan daya saing SDM Indonesia.
"Tugas Kemenperin meningkatkan kolaborasi dengan dunia usaha, memberi susukan lebih luas bagi siswa Sekolah Menengah kejuruan untuk melaksanakan praktik kerja lapangan dan aktivitas magang industri bagi guru SMK," ujarnya.
Peluncuran aktivitas pendidikan vokasi industri ini juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman 5 menteri, yakni Menperin, Mendikbud, Menriset Dikti, Menaker, dan Menteri BUMN. Sebagai tahap awal, kata Airlangga, aktivitas ini diterapkan di Jatim yang melibatkan 49 perusahaan industri dan 214 SMK.
"Selanjutnya secara sedikit demi sedikit diluncurkan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Banten. Target kami hingga 2019, menyentuh 1.775 Sekolah Menengah kejuruan mencakup 845.000 siswa kolaborasi dengan 355 perusahaan industri," terangnya.
Wapres JK tinjau pendidikan vokasi di Jawa Timur Foto: Enggran Eko Budianto |
Sebagai kelanjutan aktivitas pendidikan vokasi industri ini, kata Airlangga, akan dilakukan penyelarasan kurikulum pendidikan sesuai kebutuhan industri, penyediaan workshop, laboratorium dan teaching factory untuk praktik kerja industri siswa dan magang industri bagi guru SMK. Selain itu, akan dilakukan penyediaan pelatih dan silver expert dari industri, pembangunan infrastruktur kompetensi di SMK, serta santunan akta perusahaan industri kepada siswa SMK.
"Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan kerjasama dengan Kemenristek Dikti ihwal penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi di luar kampus utama berhubungan dengan industri. Program suplemen ini untuk menambah kompetensi lulusan Sekolah Menengah kejuruan selama setahun setara dengan D1," cetusnya.
Tak hanya itu, tambah Airlangga, upaya peningkatan SDM juga melalui aktivitas diklat dengan sistem 3 in 1 (pelatihan sertifikasi kompetensi penempatan kerja). Tahun ini ditargetkan 22 ribu orang mengikuti aktivitas tersebut. Sementara tahun 2017 ditargetkan menyentuh 162 ribu orang.
Pada pembukaan diklat pertama hari ini, diikuti 300 orang. Terdiri dari operator mesin industri garmen 80 orang akan ditempatkan di PT Sritex Sukoharjo, diklat elektro 50 orang akan ditempatkan di PT Yamaha Electronics Manufacturing Pasuruan, diklat ganjal kaki 100 orang akan ditempatkan di PT Dwi Prima Sentosa di Ngawi, diklat welding galangan kapal 70 orang PT PAL, PT Dumas Tanjung Perak Shipyard, PT Adiluhung, PT Lamongan Marine Industry, dan PT Komatsu Indonesia.
"Sejak 2014, sudah ada 483 penerima diklat welding galangan kapal, mereka dikirim ke Jepang 61 orang untuk magang 3 tahun di Mitsui Engineering Shipbuilding," tandasnya.
Sementara Gubernur Soekarwo menyambut baik peluncuran pendidikan vokasi industri di Jatim. Sebagai provinsi dengan 30% merupakan tempat industri, pejabat yang erat disapa Pakde Karwo ini berharap ada peningkatan kualitas tenaga kerja.
"Tahun 2017, pembinaan kerja 28.000 angkatan kerja, 27.060 di UPT Pelatihan Kerja Jatim dan BLK Kabupaten dan kota, 60 orang pembinaan yang berhubungan dg Tentara Nasional Indonesia AL, pemagangan 8.080 orang dengan dunia industri. Pengusahaa sepakat untuk ditambah lagi," terperinci Airlangga.
sumber: https://finance.detik.com
No comments:
Post a Comment