Saturday, August 27, 2016

3 Masjid Agung Di Eropa

Benua Eropa menyimpan kisah dan sejarah panjang wacana Islam. Ratusan tahun kemudian kekhalifahan Islam menguasai Benua Biru dan menancapkan pengaruhnya yang sangat kuat. Kemajuan di bebagai bidang pun dicapai umat Islam kala itu.
Kini, sehabis ratusan tahun berlalu, Islam kembali menancapkan pengaruhnya di Eropa. Perkembangan Islam di benua ini mengatakan gejala yang sangat positif. Kegairahan masyarakat untuk memeluk Islam menjadi penanda aktual bangkitnya Islam di Eropa.
Sejumlah  masjid agung dibangun. Arsitektur dan bangunannya megah. Selain untuk ibadah, masjid ini juga dipakai untuk aneka macam keperluan lain. Lokasi pembangunannya pun berada di tempat yang strategis. Tentu, kita menjadi gembira menyaksikan berdirinya masjid-masjid yang megah di Eropa. 

Masjid Agung Roma
Masjid agung ini didesain arsitek Italia Paulo Porthogesi, berdekatan dengan Kota Vatikan dan Sinagog Yahudi. Artinya, tak ada problem jikalau tiga tempat peribadatan itu saling berdekatan. Pencetusnya yaitu Raja Faizal bin Abdul Aziz pada 1974.
Dari lembah Tiber, masjid itu tampak menjulang tinggi menyaingi Montenne, sebuah bukit yang sangat subur di utara Kota Roma. Bagi penduduk Roma yang mayoritasnya penganut Nasrani Roma, mereka juga gembira dengan adanya sebuah bangunan yang didominasi warna kuning muda itu.
Bangunan sentra acara umat Islam tersebut mempunyai keistimewaan di banding dengan aneka macam bangunan megah lainnya yang ada di kota itu. Di antaranya, 16 kubah ditambah sebuah kubah besar di tengah yang atasnya dihiasi dengan bulan sabit serta sebuah menara berbentuk pohon palem setinggi 40 meter. N 

Mesjid Schwetzingen, Jerman
Bangunan masjid pertama di Jerman ini cukup unik alasannya yaitu lokasinya yang berada di dalam kompleks Istana Schwetzingen. Masjid Schwetzingen dibangun untuk menghormati toleransi.

Dirancang dan dibangun pada 1779 arsitek berkebangsaan Perancis Nicolas de Pigage (1723-1796). Proses pembangunan Kompleks Masjid Schwetzingen sendiri memakan waktu lima belas tahun lamanya (1779-1796).
Masjid Schwetzingen merupakan bangunan terbesar pertama yang mengedepankan gaya arsitektur oriental. Pigage menggabungkan elemen-elemen dari arsitektur Islam Moor dengan eksotisme dari kisah-kisah dongeng 1.001 Malam.
Oleh sang arsitek, Masjid Schwetzingen juga dirancang dan dibangun dengan memakai konsep taman. Karenanya, masjid ini menjadi masjid taman pertama yang dibangun pada periode ke-18 dan sampai sekarang masih berdiri megah di daerah Eropa. Taman yang berada di sekeliling bangunan masjid mengadopsi konsep taman-taman di Turki.

Masjid Central London
Masjid Sentral London atau The London Central Mosque and Islamic Cultural Centre (ICC) atau biasa disebut sebagai Masjid Regent's Park dibangun pada 1978. Ciri khasnya yaitu kubah keemasan. Masjid yang sangat populer di Inggris Raya ini dibangun sebagai bentuk penghargaan kepada kaum Muslimin di Inggris raya yang turut berjuang membela Inggris dan sekutu selama Perang Dunia II.
Seluruh permukaan lantai masjid ini ditutup dengan karpet dan candilier yang elok bergantung di atas ruang utama. Sedangkan, di bab dalam kubahnya dihiasi dengan dekorasi tradisi Islam.


No comments:

Post a Comment