Wednesday, November 8, 2017

Toilet Di Periode Kejayaan Khilafah / Islam, Ibarat Apa?


Travelblog.viator.com
Kebersihan yaitu salah satu bab inti pedoman Islam Toilet di Masa Kejayaan Khilafah / Islam, Seperti Apa?
Kebersihan yaitu salah satu bab inti pedoman Islam. Bahkan, dianggap sebagai bab dari dogma seseorang. Sayangnya, sangat sedikit literatur Barat yang mengupas hal ini, terutama ketika menulis ulang wacana sejarah sanitasi.

Padahal semenjak kurun ke-10, jauh sebelum Barat mengenal toilet menyerupai yang kita kenal sekarang, apa yang ditemukan dalam kamar mandi dan praktik kebersihan di hampir semua wilayah kekuasaan kaum Muslim dapat bersaing dengan apa yang dikembangkan ketika ini. Pada kurun ke-13, ilmuwan Muslim al-Jazari, menulis sebuah buku yang menjelaskan perangkat mekanis, termasuk alat untuk berwudhu. Alat ini bersifat mobile, dan bahkan biasa dilakukan untuk melayani para tetamu.

Air memang menjadi pembersih utama dalam tradisi Islam. Air mensucikan. Toilet-toilet pada masa kejayaan Islam di Abad Pertengahan yaitu model toilet 'basah' menyerupai yang kita kenal ketika ini.

Sabun, bab yang tak terpisahkan dari sanitasi, juga ditemukan pada masa keja yaan Islam. Masyarakat di bawah kekua saan Usmaniyah biasa menciptakan sabun sen diri, dengan mencampur minyak (biasanya minyak zaitun) dengan al-qali, yaitu sejenis garam. Keduanya direbus untuk mencapai adonan yang tepat, dibiarkan mengeras, dan jadilah sabun batangan. Sabun ini dipakai di hammam, rumah pemandian umum.

Al-Kindi juga menulis sebuah buku wacana parfum yang disebut Book of the Chemistry of Perfume and Distillations. Dia dikenal sebagai filsuf, tapi juga seorang apoteker, opthalmologist, fisikawan, mate matikawan, andal geografi, astronom, dan andal kimia.
Bukunya berisi lebih dari seratus re sep untuk minyak, salep, dan air aroma tik. Tradisi pembuatan parfum lalu tersebar ke banyak sekali penjuru dunia; dengan menyuling flora dan bunga dan mem buat parfum dan zat untuk keperluan farmasi.
Dinasti Usmaniyah didirikan pada 1299 di Anatolia barat laut, dan bertahan hingga tahun 1923. Pada puncak kejayaannya tahun 1683, Dinasti Usmaniyah menguasai hampir seluruh pantai Afrika di Laut Tengah, kedua tepi Laut Merah, Eropa tenggara termasuk Balkan dan sebagian besar Bulgaria dan Rumania ketika ini, Turki, dan Irak ketika ini.

Di daerah-daerah yang dikuasai, tradisi Islam turut disebarkan, termasuk pentingnya menjaga kebersihan. Sejarah mencatat, ketika mereka menguasai Konstan tino pel, salah satu yang dibenahi yaitu urusan buang hajat ini. Mereka membangun 1.400 toilet umum, ketika tak satupun WC ditemukan di seantero Eropa. 

No comments:

Post a Comment