Perkembangan teknologi isu yang ada ketika ini seakan diklaim 100% berasal dari Barat dan Umat Islam tidak mempunyai donasi sama sekali, klaim tersebut ternyata salah.
Tahukan anda jikalau penemu angka yang dapat kita lihat ketika ini merupakan Ahli Matematika Muslim berjulukan Muhammad Ibn Musa al-Khawarizmi
Tanpa ditemukan angka sangat tidak mungkin perkembangan teknologi akan menyerupai ketika ini, tak akan ada inovasi komputer, facebook dan twitter.
Angka 1 mempunyai satu sudut, sedangkan 4 mempunyai empat sudut, 0 tidak ada sudut. dan sebagainya.
Al-Khwarizmi mempunyai pendekatan sistematis untuk memecahkan persamaan linear dan kuadrat yang kemudian dikenal dengan Aljabar dan Algoritma.
Al-Khwarizmi merupakan jago dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad
Buku pertamanya, al-Jabar, ialah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar.
Al-Khwārizmī juga berperan penting dalam memperkenalkan angka Arab melalui karya Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind yang kelak diadopsi sebagai angka standar yang digunakan di banyak sekali bahasa serta kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada kurun ke 12.
Ia merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan ihwal astronomi dan astrologi.
Kontribusinya tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga dalam kebahasaan. Kata "aljabar" berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk menuntaskan notasi kuadrat, yang tercantum dalam bukunya.
Kata algorisme dan algoritma diambil dari kata algorismi, Latinisasi dari namanya. Namanya juga di serap dalam bahasa Spanyol, guarismo, dan dalam bahasa Portugis, algarismo bermakna digit. [islamedia]
No comments:
Post a Comment