Friday, October 7, 2016

Tanya Jawab Seputar Hizbut Tahrir (2)


Apa pandangan Hizbut Tahrir terhadap kejadian 11/9 atau 7/7 dan pembunuhan atas warga sipil?
Hukum Islam melarang segala bentuk serangan terhadap warga sipil. Islam melarang pembunuhan atas anak-anak, orang renta dan perempuan yang tidak berperang, bahkan di medan perang sekalipun. Islam melarang agresi pembajakan pesawat sipil yang membawa warga sipil tak bersalah dan Islam juga melarang penghancuran rumah dan kantor yang di dalamnya ada warga sipil tak bersalah. Semua tindakan semacam ini yakni bentuk serangan yang Islam larang.
Ariel Cohen dari Heritage Foundation menuduh Hizbut Tahrir menyuburkan perilaku kekerasan anti-Amerika? Benarkah begitu?
Usaha abstrak dari sejumlah think tank AS untuk mendiskreditkan kaum Muslim yang menolak model politik Barat sebagai ‘teroris’ yakni tanda keputusasaan ideologis. Meskipun Hizbut Tahrir menentang kepentingan kolonial Amerika dan mengatakan ideologi alternatif, tapi terlalu dangkal jikalau hanya sibuk membangkitkan perasaan anti-Amerika sebab perasaan semacam itu kini ini sudah menjadi tanda-tanda umum di dunia.
Meskipun Ariel Cohen berusaha menyebabkan dirinya sebagai pakar wacana Hizbut Tahrir, ‘penelitiannya’ terhadap partai penuh dengan ketidakakuratan. Dia belum pernah bertemu dengan satupun anggota Hizbut Tahrir, jadi bagaimana beliau sanggup mengetahui ideologi partai dengan baik?
Jika Anda bekerja untuk sebuah think tank dan tertarik dengan usaha Hizbut Tahrir, silahkan Anda mengontak kami untuk gosip lebih lanjut – kami sanggup menyediakan pakar untuk berbicara di seminar, diskusi, sarasehan, dan konferensi.
Ahmed Rashid, dalam bukunya yang berjudul Jihad – the rise of militant Islam inCentral Asia mengungkapkan bahwa kelak Hizbut Tahrir akan menjadi kelompok militan. Benarkah demikian?
Kami tidak baiklah dengan evaluasi Ahmed Rashid dan kami telah mengeluarkan penolakan atas banyak klaim yang ia buat di dalam bukunya. Buku tersebut mengandung berbagai ketidakakuratan faktual perihal Hizbut Tahrir dan terang sekali beliau tidak melaksanakan penelitian yang laik untuk menulis topik tersebut. Meskipun partai telah dengan terang mengemukakan pandangannya dalam literatur resmi dan meskipun partai mempunyai juru bicara di seluruh dunia, Ahmed Rashid malah menentukan untuk mengandalkan sumber-sumber ‘anonim’ yang kredibilitasnya sangat dipertanyakan.
Argumen bahwa kami akan terprovokasi menjadi kelompok militan dengan adanya penindasan atas para anggota kami terang bertentangan dengan sejarah partai. Sejak didirikan pada 1953, para anggota partai sudah pernah mengalami penyiksaan, penganiayaan dan pembunuhan oleh bermacam-macam rezim di Dunia Islam, termasuk di antaranya Yordania, Suriah, Mesir, Turki, Tunisia, Arab Saudi, Libia, Sudan, Irak, Kyrgyzstan, Tajikistan dan Uzbekistan. Meskipun selama beberapa dekade mengalami provokasi yang intensif dan tindakan represif dari para penguasa di Dunia Islam, partai tetap teguh pada metodologi tanpa kekerasan yang dijalani.
Apakah Hizbut Tahrir anti-Semit?
Kami dengan tegas menolak tuduhan anti-Semit sebab Islam yakni sebuah risalah bagi seluruh umat manusia. Akan tetapi, pada dikala yang sama kami juga secara tegas menolak Zionisme yang terejawantahkan dalam bentuk negara Israel. Dan Hizbut Tahrir, ibarat halnya lebih banyak didominasi organisasi Muslim lainnya, menentang keras pendudukan berkelanjutan atas Palestina oleh Israel.
Negara Israel didirikan di atas wilayah yang dirampasnya secara paksa, sehabis mereka mengusir penduduk di sana, baik yang Muslim maupun yang Kristen. Ini merupakan bentuk ketidakadilan, yang dari sudut pandang Islam tidak akan pernah kami terima, tanpa memandang ras pelakunya. Di Palestina, Islam terlibat konflik dengan Israel – bukan dalam kapasitas mereka sebagai Yahudi yang secara historis pernah hidup berdampingan dengan kaum Muslim dalam tenang dan tentram selama berabad-abad – tapi dalam kapasitas mereka sebagai penjajah dan agresor.
Sejarah menjadi saksi bahwa dulu kaum Yahudi dan Muslim hidup bersama di bawah naungan Islam selama hampir tiga belas abad. Selama periode itu kaum Yahudi mempunyai standar hidup yang sama tingginya dengan kaum Muslim. Mereka menikmati hak-hak, kesejahteraan, kebahagiaan, ketentraman dan keamanan yang sama.
Apa pandangan Anda wacana demokrasi?
Sistem pemerintahan Islam, Khilafah, membolehkan dan mendorong pertanggungjawaban penguasa dan mempunyai aturan tersendiri ihwal pemilihan dan konsultasi. Islam tidak mendapatkan kebijakan negara dipengaruhi atau diarahkan oleh elit pengusaha. Islam mewajibkan warga negara Khilafah untuk terlibat dalam acara politik dan mengawasi jalannya pemerintahan.
Demokrasi dalam negara kapitalis ialah sistem pemerintahan yang berbeda dengan sistem pemerintahan Islam. Ini sebab Islam dan Kapitalisme dibangun di atas filosofi dasar yang sangat berbeda. Bila sistem kapitalis menyematkan kedaulatan untuk menciptakan aturan pada manusia, sistem Islam memandang bahwa kedaulatan aturan ada di tangan Sang Pencipta. Karena alasan inilah, demokrasi tidak sesuai dengan sistem Islam.
Demokrasi yakni sistem yang rusak, yang dikendalikan oleh korporasi-korporasi besar dan tidak peduli pada kepentingan rakyat. Jumlah para pemilih (voter) di Barat selama ini begitu rendah dan orang-orang harus turun ke jalan untuk menyuarakan rasa frustrasi mereka. Meskipun setiap orang punya ‘kebebasan’ untuk mengkritik dan menentang para politisi mereka di Barat, realitas memperlihatkan bahwa siapapun politisi yang terpilih, mereka berasal dari elit ekonomi dan mereka memerintah untuk kepentingan para elit ekonomi itu.

(sumber : www.1924.org ; Frequently Asked Question-About Hizb ut-Tahrir)

No comments:

Post a Comment