Tuesday, November 12, 2019

Cinta Nabi, Cinta Syariah




Seberapa kita sayang dengan ibu dan ayah kita? Yang terang sayang itu bisa menciptakan kita mau memenuhi panggilan mereka, meski jauh sekalipun

Seberapa kita sayang dengan bawah umur kita? Yang terang sayang itu menciptakan kita berkorban demi mereka, meskipun kita tak cukup, tapi mereka harus cukup

Sebab mereka sedarah, serahim, yang berarti pengorbanan. Tak makan tak apa, asal yang disayangi makan. Tak tidur tak apa, asal yang disayangi tidur. Itu semua cuilan daripada sayang

Bagi para pecinta, berkorban itu membahagiakan, bukan menyusahkan. Justru para pecinta akan merasa bersalah andai tak bisa berkorban. Tanya saja mereka yang jatuh cinta, being blue is another kind of a beauty

Lalu bagaimana dengan Rasulullah? Ia lebih dari keluarga, lebih dari rahim. Dia menyayangi kita sebelum Ayah dan Ibu kita, dan tetap menyayangi kita dikala bawah umur kita tak lagi mengenali kita dikala yaumil hisab

Keperluan kita akan Rasulullah, melebihi keperluan kita akan semua manusia, bahkan alam semesta. Sebab dia yaitu jalan ridha Allah, pembuka pintu nirwana yang pertama, yang takkan dibela di yaumil hisab kecuali olehnya

Allah sampaikan, Katakan (Wahai Muhammad): "Bila kalian menyayangi Allah, maka ikutilah aku. Maka Allah akan menyayangi kalian, dan mengampuni dosa-dosa kalian". Sangat jelas

Mencintai Allah sepaket dengan Rasulullah. Lalu, apa yang kita ingin lakukan buat Rasulullah? Adakah yang lebih menyenangkan dia ketimbang mereka yang mengikuti syariat yang dia bawa? Adakah yang lebih menyakiti dia ketimbang menyelisihi yang dia bawa?

Yaa Rabb.. kuatkan kami mengikuti Nabi Muhammad saw, Allahumma shalli wa sallim wa baarik alaihi..
#CintaNabiCintaSyariah

No comments:

Post a Comment