Tuesday, August 13, 2019

Wahai Rasulullah, Mengapa Engkau Menangis ?



Pada suatu hari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam ditemui oleh malaikat Jibril.
Rasul bertanya “Ada apa wahai Jibril?”.

Jibril menjawab, “Wahai Muhammad, sebetulnya hari ini Allah Subhanahu Wa Ta'ala sedang mengobarkan nyala api Neraka dan seluruh malaikat amat ketakutan, mereka tidak tahu harus bagaimana,

Untung saya ingat bahwa engkau ialah sumber cinta dan sayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepala alam semesta.
Dengan alasan itu saya kesini, bertabaruk dengan cinta Allah kepada dirimu".

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam termangu beberapa saat.
Kemudian bertanya lagi, “Wahai Jibril, ceritakan padaku bagaimanakah neraka itu sesungguhnya”.

Jibril menjawab “Wahai Muhammad, Neraka itu bagaikan lubang-lubang yang terdiri dari 7 tingkat. Jarak antara satu lubang dengan yang lain ialah perjalanan 70 tahun.
Lubang yang palingbawah ialah yang paling panas".

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam meneruskan pertanyaannya, "Lalu siapakah penghuni lubang-lubang neraka itu wahai Jibril?”.

Jibril menjawab, “Lubang yang paling bawah diciptakan untuk orang orang munafik, lubang berikutnya untuk penyembah berhala, kemudian untuk penyembah bintang dan matahari".

Jibril terus menandakan penghuni tingkatan neraka hingga lubang yang ke 5 tempatnya umat Yahudi dan yang ke 6 dihuni oleh umat Nasrani.
Setelah menjelaskan penghuni 6 tingkatan Neraka,Jibril membisu cukup lama.

Rasulullah saw ingin tau dan bertanya kembali, “Wahai Jibril, siapakah penghuni neraka yang ke 7 ?”.
Jibril membisu saja tidak menjawab.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam mengulangi pertanyaannya, tapi Jibril tetap diam.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam tambah ingin tau dan mendesak jibril biar dijawab pertanyaannya.

Akhirnya Jibril pun berkata, “Umatmu wahai Muhammad, mereka itu para pelaku dosa besar di kalangan umatmu yang dimana hingga mereka mati belum sempat bertaubat".

Mendengar tanggapan Jibril, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam eksklusif jatuh pingsan.
Jibril merangkulnya dan meletakkan badan baginda di atas pangkuannya.

Tak berapa usang Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam sadar dan eksklusif menangis bersimbah air mata, dengan terisak-isak Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam mempertegas pertanyaannya, “Wahai Jibril, apakah benar ada diantara umatku yang masuk neraka?”.

Jibril mejawab : “Benar wahai Muhammad, pelaku dosa besar di antara umatmu yang belum bertaubat. "

Setelah itu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam eksklusif menghadap kiblat dan sujud kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam isak tangisnya.

Sesekali dengan bunyi pelan dia membisikkan kata-kata "Ummati ya Rabb, ummati, ummati, ummati.

Beliau Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam tidak mengangkat kepalanya dalam keadaan menyerupai itu selamat 3 hari 3 malam kecuali setiap Bilal bin Rabah mengumandangkan adzan, barulah dia bangun untuk menjadi imam dan sesudah itu kembali sujud lagi.

Pada hari ke 3, Abu Bakar Ra menyadari hal ini, dia mengetuk pintu Rasulullah saw dan mengucapkan salam 3 kali, namun tidak ada jawaban.

Abu Bakar Ra murung dan berseru di depanpintu Nabi saw, “ Apakah ada jalan untuk masuk kerumah Rasulullah. "
Tetap tidak ada jawaban.

Lalu dia menangis dan melangkah pulang
Di jalan dia bertemu sobat Umar Ra, “Mengapa engkau menangis wahai Abu Bakar?”.

Abu Bakar Ra menceritakan keadaan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam.
Maka Umar Ra pun melangkah menuju rumah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam dan terjadilah hal yang sama.
Umar pun pulang dan menangis.

Di jalan dia bertemu Salman Al Farizi Ra.
Dengan terisak-isak Umar Ra bercerita kepada Salman Ra hingga menciptakan dia amat sedih, namun dia tidak berani mengulangi hal yang sama.

Salman melangkah menuju rumah Fatimah Ra dan menceritakan hal itu.

Setengah berlari Fatimah Ra menuju rumah Ayahnya Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam dan mengetuk pintu sambil mengucapkan salam.

Mendengar bunyi lembut putri tercinta, sejuklah dada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam.
Rasullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bangun dari sujud dan membuka pintu.

Alangkah terkejutnya Fatimah Ra melihat dia yang amat kurus dan pucat.

Fatimah memeluk dia Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam kemudian menangis.
" Wahai ayahanda, apa yang terjadi ?
mengapa engkau amat murung menyerupai ini ?”.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam kembali menangis dan berkata dengan bunyi lirih,
" Wahai Fatimah, cuilan jiwaku, bagaimana mungkin saya tidak murung sedangkan Jibril menyampaikan akan ada kelak diantara umatku yang akan masuk neraka"

Cinta Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam begitu besar kepada kita
Apakah cinta dia akan terbalaskan...
Atau hanya akan menjadi cinta bertepuk sebelah tangan ?

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد
Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad

No comments:

Post a Comment