Standar kelulusan pelajar Sekolah Menengan Atas yakni dengan Ujian Nasional (UN).
Dan UN tingkat Sekolah Menengan Atas telah final dan balasannya telah diumumkan.
Tak sedikit siswa yang kecewa dengan hasil UN nya.
Namun tak sedikit pula yang mengundang decap kagum alasannya yaitu keberhasilannya memecahkan rekor di pelaksanaan UN 2019 tahun ini.
Salah satunya oleh Ananda Hafidh Rifai, siswa SMAN 4 Solo yang berhasil meraih nilai 100 untuk mata pelajaran
Kepada Tribunsolo.com, Hafidh mengaku tidak pernah menargetkan sebelumnya.
Siswa dan siswi tuna netra didampingi relawan mengikuti ujian nasional jenjang Sekolah Menengah Pertama di Sekolah Yayasan Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), Jl Kapten Pierre Tendean, Makassar, Selasa (23/4/19). (Sanovra/tribun-timur.com).
"Saya tidak menyangka bisa sanggup nilai 100, saya juga tidak ada sasaran harus nilai ibarat itu," kata Hafidh.
Adapun Hafidh menerima nilai 100 untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Kimia.
"Tapi memang saya inginnya sanggup nilai bagus, jadi saya berguru sungguh-sungguh," katanya.
Hafidh menyampaikan dirinya tidak memakai metode berguru khusus bahkan otodidak.
"Saya tidak mengikuti bimbel juga, alasannya yaitu takut nanti membebani orang bau tanah alasannya yaitu kan harus membayar lagi," ucapnya.
Siswa penyuka pelajaran Fisika ini memang tidak terlahir dari keluarga mampu.
Ibunya, Supatmi, sehari-hari bekerja sebagai penjual mainan bawah umur di depan sekolah dasar.
"Adik saya tiga, jadi kalau pulang ke rumah saya sering bantu momong adik-adik," ucap Hafidh.
"Ibu kaget juga pas dengar saya sanggup nilai 100, tapi ya bahagia juga," tutur dia.
Selain menerima nilai sempurna, Hafidh mengaku telah lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Selain itu, dirinya sekarang juga telah mengikuti Olimpiade Astronomi tingkat nasional.
"Ini sudah masuk 8 besar, biar bisa masuk 5 besar," harapnya.
Padahal UN 2019 Sempat Dianggap Terlampau Sulit
Seperti diketahui, UN 2019 dilaksakan dalam 2 pilihan sistem yakni: Ujian Nasional Berbasis Komputer ( UNBK) dan Ujian Nasional Berbasis Kertas Pensil ( UNKP).
Lantas, di media sosial, beberapa siswa beberapa waktu kemudian sempat mengeluhkan ihwal susahnya soal Matematika pada UNBK 2019.
Keluh kesah tersebut salah satunya disampaikan di kolom komentar pada unggahan di akun resmi Instagram Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), @kemdikbud.ri.
Mengutip Kompas.com, Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Satriwan Salim mengatakan, memang terdapat beberapa pengembangan dari kisi-kisi UN Matematika yang sebelumnya telah diberikan.
"Terkait dengan soal itu, teman-teman siswa mengeluhnya sih memang tahun ini tidak seramai tahun lalu, soal matematika yang HOTS (High Order Thinking Skills) tahun lalu," ucap Satriwan kepada Kompas.com, Kamis (4/4/2019).
"Memang ada soal yang kisi-kisinya sedikit."
"(Maksudnya) di kisi-kisinya tidak membahas panjang lebar, namun di soal ujiannya ada pengembangan dari kisi-kisi," kata dia.
Satriwan yang ketika itu juga menjadi pengawas ujian menceritakan bahwa terdapat kesalahan teknis terjadi.
"Tahun ini sih keluhannya yang pertama, ada satu yang soalnya salah begitu (jawabannya tidak ada)."
"Akhirnya secara manual pengawas harus memasukkan nama-nama siswa dan soal yang keliru itu secara online," ujar dia.
Meskipun banyak yang mengeluh, lanjut Satriwan, beberapa siswa yang bersekolah di kawasan ia mengajar tidak mengalami kesulitan berarti.
Menurut Satriwan, FSGI telah melaksanakan komunikasi dengan Kemendikbud untuk melaksanakan beberapa training kepada para pengajar di Indonesia.
"FSGI tak henti-hentinya meminta Kemendikbud untuk memberi training penguasaan pembelajaran berbasis HOTS untuk para guru, sehingga didesain pembelajaran yang mendukung HOTS semenjak kelas-kelas awal."
"Jadi siswa dan guru tak kaget lagi jikalau menemukan soal dengan kebijaksanaan budi tingkat tinggi," ujar dia.
Sumber : http://manado.tribunnews.com
No comments:
Post a Comment