Thursday, January 24, 2019

Guru Kehidupan 24 Januari 2019 Apa Salah Kami?

 

Oleh : A Asis Aji 

Banjir melanda Kabupaten Gowa, Maros, Jeneponto dan Kota Makassar yang tiba hanya dalam waktu singkat menciptakan warga tak siap. Hujan lebat di malam hari selasa dianggap biasa, sama ibarat animo hujan tahun tahun sebelumnya. 
Masyarakat tidak pernah menyangka jikalau akan terjadi banjir ibarat yang terjadi hari Selasa dan Rabu (22,23 Januari 2019) ini. 
Seolah banjir yang terjadi di Sulsel hanya mimpi, namun benar benar nyata. 

Mereka kemudian bertanya mengapa bisa terjadi? Mengapa bisa banjir? Seolah tak percaya. Ingin mengutuk alam yang begitu tega menghianati manusia. Tidakkah selama ini insan begitu ramah pada alam? Tidakkah begitu bersahabanya insan pada lingkungan? Tetapi mengapa alam menunjukkan akhir sepahit ini? 

Pertanyaan terus menerus diajukan pada alam? Namun tak ada jawaban. Tak puas. Ya. Mereka bertanya pada TUHAN. APA SALAH KAMI? APA DOSA KAMI? Tuhan telah menjawabnya. Namun mereka pura pura tak tahu. Mereka pura pura buta, pura pura tuli. MAKA BENCANA INI ADALAH JAWABAN KERASANYA. 

Jika saja betul mereka butuh balasan atas pertanyaannya. Maka, jawabannya. APAKAH MENGABAIKAN HUKUM ALLAH BUKAN DOSA BESAR? APAKAH MENGABAIKAN ALQURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP BUKAN DOSA BESAR? APAKAH MENINGGALKAN SHOLAT, PUASA, ZAKAT JUGA BUKAN DOSA BESAR? Silahkan jawab. Pertanyaan Anda dijawab dengan pertanyaan. Jika Anda bisa menjawab pertanyaan ini maka pertanyaan Anda sudah terjawab. 

Bahkan ada yang bertanya KEMAKSIATAN APA YANG TELAH KAMI LAKUKAN HINGGA BENCANA BEGITU BESAR MENIMPA KAMI? Jawabannya ialah pertanyaan. Apakah mengambil aturan buatan insan bukan kemaksiatan? Apakah menciptakan aturan dan menyingkirkan aturan Allah bukan kemaksiatan?
Apakah mengambil demokrasi dan meninggalkan syariat Islam juga bukan kemaksiatan? 

DAN INI YANG TERANG BENDERANG KEMAKSIATAN ITU. Apakah pacaran, campur baur laki laki bukan mahram bukan kemaksiata? Apakah bukan kemaksiatan meminjam uang di Bank dengan bunga RIBA? APAKAH juga bukan kemaksiatan mengumbar aurat di kawasan umum, keluar rumah tanpa jilbab dan kerudung, pakai baju dan celana ketat? ITU MAKSIAT. 

LALU Masih kah ada yang bertanya APA SALAH KAMI. Terlalu banyak kesalahan yang dilakukan. 

Sahabat, saudara. Ini teguran ALLAH. BENCANA INI ialah bentuk kasih sayang ALLAH pada kita. Karena kita tahu, ALLAH ingin kita sadar sebelum mati. Allah ingin kita bertobat sebelum mati. Allah ingin kita taat sebelum mati. 

Allah sangat sayang pada hambanya. Maka, Allah mengingatkan kita dengan peristiwa semoga kita kembali menjadi TAAT. 
KITA SEGERA SHOLAT TANPA BOLONG BOLONG. kita segera mengambil alquran sebagai fatwa hidup dalam Berekenomi, berpolitik, dalam bermuamalah, dalam bengelola pemerintahan Quran dan Islam fatwa kita. 
Allah ingin kita segera menikah dan menjauhi PACARAN. Allah ingin bisnis kita TANPA RIBA, HARTA KITA TANPA derma Leasing dan Bank. 

SAUDARAKU, peristiwa ini ialah GURU TERBAIK BUAT KITA. INILAH GURU KEHIDUPAN KITA. Bahwa peristiwa terjadi sebab masih banyak insan yang bermaksiat dan berbuat dosa secara nyata. 

GURU KEHIDUPAN juga mengajari kita bahwa peristiwa TIDAK HANYA MENIMPA PELAKU KEMAKSIATAN ITU, TETAPI JUGA ORANG ORANG BERIMAN. Maka kiprah BERSAMA ialah amar maruf NAHI mungkar. Saling mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran kemudian beriman kepada Allah. 

Salam.

No comments:

Post a Comment