Salah satu tugas utama pendidikan di Indonesia yakni utuk membangun dan menyebarkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam rangka medukung pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan salah satunya oleh tersedianya tenaga kerja yang terampil dan produktif di tingkat menengah. Dalam rangka menghadapi kurun persaingan bebas tugas Sekolah Menengah kejuruan sangat penting dan strategis dalam memilih arah pembangunan nasional melalui penyediaan SDM terampil yang bisa mendukung pembangunan infrastruktur yang sedang dilaksanakan pemerintah. Hal ini disebabkan lulusanSMK mempunyai bekal ketrampilan sesuai dengan tuntutan dunia usaha/dunia industri.
Menyadari pentingnya hal tersebut Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selaku instansi pemerintah yang menangani sektor infrastruktur berafiliasi dengan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan Program Pemberdayaan Sekolah Menengah kejuruan bidang Konstruksi dengan tujuan menyelaraskan dunia pendidikan (SMK) dengan dunia usaha/dunia industri. Lingkup penyelarasan yang dimaksud meliputi jadwal peningkatan dan pengembangan SDM berbasis kompetensi,sertifikasi kompetensi dan penempatan lulusan SMK, pengembangan database lulusan yang telah tersertifikasi, dan pemetaan kebutuhan tenaga kerja.
Tenaga kerja yang terampil dan tersertifikasi tidak akan tercipta tanpa adanya proses pengujian yang terstandar dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga Asessor selaku penguji mengambil tugas yang penting dalam rangka melaksanakan asesmen kepada para asesi. Dalam rangka menyiapkan Asesor bidang Konstruksi sebagai implementasi dari lingkup perjanjian kerjasama, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah kejuruan dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melaksanakan Pelatihan Asesor Kompetensi Bidang Jasa Konstruksi kepada 626 Guru yang berasal dari 179 Sekolah Menengah kejuruan se-Indonesia. Pelatihan tersebut diadakan serentak di 16 wilayah yaitu Medan, Padang, Pekabaru, Palembang, Bandar Lampung, Banten, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Mataram, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Manado dan Jayapura yang dimulai tanggal 22 Agustus 2016sampai dengan 3 September 2016. Dalam aktivitas training tersebut dilakukanpula simulasi Asesmen kepada para Asessor sehingga kemampuan para Asessor untuk menguji asesi sanggup meningkat. Peserta training yang lulus akan mendapat akta sebagai Asessor sebagai kompensasi telah menuntaskan setiap penggalan dalam training ini.
Dengan tersedianya asessor yang terstandar diperlukan sanggup mendukung pelaksanaan sertifikasi tenaga terampil di level menengah khususnya siswa SMK. Melalui proses sertifikasi yang handal dan akuntabel maka akan dihasilkan kualitas tenaga kerja bidang konstruksi lulusan Sekolah Menengah kejuruan yang terampil, handal, dan tersertifikasi. Sekolah Menengah kejuruan BISA!
No comments:
Post a Comment