Saturday, April 20, 2019
This Is Democracy! Teorinya Nggak Ori, Prakteknya Bikin Gigit Jari
Oh No..... Pemilu kali ini katanya banyak kecurangan di sana sini. Eh terus ada yang bilang ini Pemilu terparah sepanjang sejarah Pemilu di Indonesia. Hellooow... Sudah jadi diam-diam umum kelles.... Siapa saja yang jeli dan sering mengamati info perpolitikan niscaya tahu betul bahwa kecurangan selalu mengiringi setiap Pemilu di seluruh dunia. Let me repeat... Setiap Pemilu di seluruh dunia sanggup dipastikan diwarnai dengan kecurangan.!!
Kenapa oh kenapa? Ternyata memang teori demokrasi dari sononya merupakan buatan manusia, yang tidak lain tempatnya salah dan lupa. Perintis demokrasi yaitu Cleisthenes, pada Abad ke 5 SM menunjukkan kebebasan bersuara kepada warga negara Yunani. Kemudian pada Abad ke 7 SM, barulah pemilihan umum pertama dilakukan di Yunani. Pada masa itu, Romawi kuno menyumbang banyak harta dan sokongan orang-orang besar di Yunani. Hampir seluruh jajaran pemerintahannya yang demokratis di Yunani diisi oleh orang-orang Romawi. Namun, Romawi lebih populer akan kekuatan perangnya daripada sejarahnya mewarnai demokrasi di Yunani. Nah lhoooo... Ternyata hasil Pemilu demokratis pertama disetir oleh para pemilik modal, bukan hasil pilihan rakyat murni!
Demokrasi sejatinya cacat semenjak lahir. Bahkan sistem ini juga dicaci-maki di negeri asalnya, Yunani. Aristoteles (348-322 SM) menyebut demokrasi sebagai mobocracy atau pemerintahan segerombolan orang. Dia menyebutkan demokrasi sebagai sebuah sistem bobrok alasannya yaitu pemerintahan dilakukan oleh massa, demokrasi rentan akan anarkisme.
Plato (472-347 SM) menyampaikan liberalisasi yaitu akar demokrasi sekaligus biang musibah mengapa negara demokrasi akan gagal selamanya. Plato dalam bukunya The Republic mengatakan, "Mereka yaitu orang-orang merdeka, negara penuh dengan kemerdekaan dan kebebasan berbicara, dan orang-orang di dalam sana boleh melaksanakan apa yang mereka sukai."
Orang-orang akan mengejar kemerdekaan dan kebebasan tidak terbatas. Akibatnya tragedi bagi negara dan warganya. Setiap orang ingin mengatur diri sendiri dan berbuat sesuka hati sehingga menyebabkan kekerasan, ketidaktertiban atau kekacauan, tidak bermoral, dan ketidaksopanan.
Menurut Plato, masa itu gambaran negara benar-benar rusak jawaban penguasa korup. Karena demokrasi terlalu mendewakan kebebasan individu berlebihan sehingga membawa tragedi bagi negara, yakni anarki memunculkan tirani.
Dalam Encyclopedia Britannica, Socrates menyebut dalam demokrasi banyak orang tidak bahagia jikalau pendapat mereka disanggah sehingga mereka membalas dengan kekerasan. "Orang baik berjuang untuk keadilan dalam sistem demokrasi akan terbunuh," katanya.
Socrates yaitu gurunya Plato, Plato yaitu guru Aristoteles. Ketiga orang ini disebut 'the gang of three' yang paling mewarnai pemikiran Barat (western mind). Kalau ketiga tokoh ini saja mengkritik demokrasi, mengapa kita masih mengagungkan demokrasi? Mengapa masih menjadi pengawas , pengawal dan Tim sukses dengan berharap kesepakatan cantik yang sejatinya keinginan palsu dari demokrasi?.
Teori demokrasi benar-benar ngga Ori, alasannya yaitu beliau bukan original satu paket berasal dari Sang Pencipta terhadap makhlukNya (manusia). Alloh Yang telah Menciptakan insan telah menunjukkan tuntunan berupa al Qur'an dan utusan yang menunjukkan keteladanan dalam hadits hadist nya. Al Qur'an dan Hadist tidak hanya menjelaskan problem ibadah namun seluruh perkara, termasuk sistem Pemerintahan, beserta cara menentukan Pemimpin.
Praktek demokrasi telah sukses menciptakan orang-orang Gigit Jari. Sudah susah payah dan keluar biaya besar untuk menyelenggarakan Pemilu, tetapi balasannya tetap tidak murni pilihan rakyat, alias sanggup direkayasa. Intelijen AS mengidentifikasi pemerintah Rusia sebagai sumber serangan hacker yang menyasar Partai Demokrat dan membocorkan email pribadi. Rusia diyakini melakukannya untuk membantu kemenangan Donald Trump atas Hillary Clinton (detikinet 20/12/2016).
Pada tahun 1991, FIS memenangkan 188 dari 231 bangku tubuh legislatif Aljazair.Namun kemudian, militer yang direstui Prancis menganulir Pemilu dan menangkapi para pemimpin FIS. Tahun 1996 Partai Refah memenangkan Pemilu di Turki bahkan telah memerintah dengan Najmudin Erbakan sebagai perdana menteri. Namun, pada 1997 terjadi perebutan kekuasaan militer dengan alasan Refah mempunyai aktivitas Islam yang bertentangan dengan konstitusi.Pada 1998, Mahkamah Agung Turki menyatakan Refah menjadi partai terlarang.
Pada 2012, Ikhwanul Muslimin berhasil menang telak pada Pemilu di Mesir dan bahkan mendudukkan Muhammad Mursi sebagai presiden.Namun, pada 2013 ternyata dengan mudahnya Mursi sanggup dikudeta, dan Ikhwanul Muslimin dihentikan di Mesir.
See.... Pada prakteknya demokrasi hanya bikin Gigit Jari...
Menurut Syekh Abdul Qadim Zallum dalam kitabnya Demokrasi Sistem Kufur, demokrasi mempunyai latar belakang sosio-historis tipikal Barat selepas Abad Pertengahan, yakni situasi dipenuhi semangat untuk mengurangi imbas dan tugas agama dalam kehidupan manusia. Demokrasi lahir sebagai antitesis terhadap dominasi agama dan gereja terhadap masyarakat Barat.
Makara kawan, Islam memang bertentangan dengan demokrasi, alasannya yaitu dalam demokrasi memisahkan urusan agama dengan pemerintahan. Agama tidak diberikan ruang untuk mengatur kehidupan.
So, this is Democracy.... Still wanna try again??
Bekasi, 20 April 2019
Diajeng Kusumaningrum
#demokrasisistemgagal
#udahkhilafahaja
#returnthekhilafah
Labels:
News
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment