Monday, October 10, 2016

Full Day School Memperhatikan Hati, Rasa, Raga, Dan Pikir


MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dan Bupati Jayapura Mathius Awoitauw ­meninjau sekolah tumpuan kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) atau yang dikenal dengan sebutan Full Day School (FDS) di SDN Inpres Kampung Harapan, Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (7/10).
Muhadjir yang didampingi Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi, Dirjen Guru Tenaga Pendidikan Sumarna Surapranata, dan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah kejuruan Mustaghfirin Amin disambut hangat warga Jayapura dan para siswa sekolah tersebut.
Kunjungan itu merupakan wujud penegasan bahwa PPK didukung dan dilaksanakan dengan baik di Aceh sampai Papua. Saat ini ada 42 sekolah tumpuan PPK di 22 provinsi. Pada November akan menjadi 500 sekolah di 34 provinsi.
.Selain SDN Inpres Kampung Harapan, terdapat sekolah tumpuan tingkat Sekolah Menengah Pertama yaitu SMPN Arso Kabupaten Keerom, Papua, dan SMPN 19 Manokwari, Papua Barat. Implementasi PPK dilakukan sedikit demi sedikit dengan mempertimbangkan kondisi infrastruktur, budaya, serta keberagaman penyelenggaraan pendidikan di seluruh wilayah Nusantara, termasuk sekolah negeri maupun swasta di wilayah perkotaan maupun perdesaan, dan di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
PPK memperhatikan harmoni olah hati (etika), olah rasa (estetika), olah raga (kinestetik), dan olah pikir (literasi baca, tulis, hitung). Harmonisasi tersebut diimplementasikan dalam intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, dan nonkurikuler untuk mewujudkan abjad baik siswa.
Didik Suhardi menambahkan kegiatan itu diperlukan sanggup menguatkan abjad siswa dan mewujudkan pembelajaran terpadu di dalam dan di luar sekolah. “Program FDS atau PPK ini memang mesti dirancang sanggup menyenangkan siswa.”
Bupati Mathius yang juga Ketua Partai NasDem Provinsi Papua itu menyambut faktual PPK di wilayahnya. Dia berha-rap sekolah PPK di Jayapura diperbanyak.

No comments:

Post a Comment